Hi, Guys!!!! | Welcome to Blog nYa mas Dwi | Register | Sign in
Advertise | Contact | About | Live Music | Donation | Sitemap

Sabtu, 07 Januari 2012

BETERNAK BURUNG PARKIT

. Sabtu, 07 Januari 2012

 
Budidaya burung parkit tidaklah terlalu susah. Asalkan mengetahui tahapan-tahapan berikut maka tingkat keberhasilannya semakin tinggi. Umumnya karena cara pembudidayaan selakukan secara apa adanya sehingga hasilnya kurang memuaskan.

Yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan budidaya adalah sebagai berikut:
  1. Perencanaan kualitas atau kuantitas hasil produksi burung parkit. Bila yang ditarget adalah kualitas maka perjodohan perlu seleksi khusus dari peternak burung parkit. Karena untuk mendapatkan pasangan burung parkit yang sudah serasi ini gampang-gampang susah. Biasanya mereka pilih-pilih pasangan. Nah kalau kita yang memilihkan disinilah dituntut kesabaran. Kadang yang kita pasangkan tidak mau akur. Bila yang ditarget adalah kuantitas maka itu bisa diabaikan dengan cara membiarkan parkit memilih pasangannya sendiri di kandang perjodohan masal.
  2. Perhatikan umur parkit yang akan diternakan. Umur parkit yang sudah matang kelamin sekitar 90 hari. Jadi pemilihan umur parkit usia produktif sangat menentukan juga bagi keberhasilan budidaya burung parkit ini.
  3. Seleksi sexing (penentuan jenis kelamin parkit). Pernah ada seorang yang menjodohkan parkit yang disangka satu pasangan (jantan dan betina) karena beli di pasar burung dan pesan ke pedagang burung parkit “beli satu pasang”. Tetapi ternyata hingga sekian lama tidak menunjukan pasangan parkit tersebut berjodoh, apalagi bertelur atau berkembang biak. Usut punya usut ternyata pasangan parkit yang dibelinya sama-sama jantan. Sepintas burung parkit dari postur antara jantan dan betina hampir sama. Tetapi yang bisa membedakan jelas bila parkit sudah dewasa adalah warna kebiruan pada tonjolan hidung burung parkit jantan. sedang betina cenderung berwarna semu putih.
  4. Ukuran kandang harus disesuaikan dengan populasi pasangan parkit bila di lakukan secara penangkaran masal. Kelebihan sistim ini adalah biaya kandang jauh lebih murah dan praktis. Sedangkan kelemahannya adalah apabila salah satu burung sakit maka akan mudah menular kepada parkit yang lain. Sehingga terjadi kematian masal.
  5. Pemilihan jenis pakan juga harus diperhatikan. Usahakan beli pakan yang benar-benar ‘berisi’. Ada kalanya di penjual pakan menjual stok dagangan yang terlalu lama sehingga banyak isi bijian tersebut kosong/kopong. Jadi pilih biji-bijian yang berbobot agar bisa memberi nutrisi yang cukup untuk burung parkit. Extra fooding berupa kecamba ,jagung muda ataupun sayuran juga bisa diberikan.
  6. Grid/Asinan atau batuan meniral juga perlu disediakan untuk membantu pencernaan burung parkit. Asinan bisa di dapat dari tumbukan batu bata merah, genteng ataupun kulit sotong.
  7. Kesehatan burung parkit juga akan berpengaruh pada perkembangbiakan.
  8. Jaga ketersedian pakan dan minum. Usahan dalam kondisi bersih
  9. Jangan lupa kebersihan kadang/sangkar tidak kalah penting.
  10. Yang jelas budidaya parkit bukan sekedar hobby atau hiburan, tapi juga bisa menambah penghasilan.
    Untuk mengembangbiakan burung parkit harus memperhatikan beberapa hal agar mendapatkan hasil yang maksimal didalam penangkaran. Ukuran kadang yang dibutuhkan sebenarnya tidak terlalu besar. Yang perlu diperhatikan adalah sistem penangkarannya secara khusus atau secara massal.
    Penangkaran secara khusus dilakukan bila peternak menginginkan corak tertentu yang dikehendaki. Maka mengumpulkan beberapa pasangan patut dihindari. Penangkaran secara khusus tidak memerlukan kandang yang besar cukup ukuran 40 x 40 x 60 untuk satu pasangan dan satu kotak pengeraman.
    Untuk penangkaran secara masal memang lebih irit tempat satu kandang bisa diisi beberapa pasangan termasuk kotak pengeraman. Hanya saja penangkaran ini kita lebih sulit untuk mengamati jenis atau corak khusus burung parkit yang kita inginkan. Termasuk juga dalam hal mengontrol kesehatan burung parkit. Karena itu ukuran atau besar kandang harus memperhatikan populasi pasangan parkit yang akan ditempatkan. Disamping menyediakan kandang untuk penangkaran, kandang untuk menampung parkit yang sudah lepas sapih juga harus disiapkan. Kandang ini juga berfungsi sebagai kandang pembesaran plus penyeleksian bakalan burung parkit.
     
    Pada dasarnya menu pakan burung Parkit lebih mudah dibandingkan dengan jenis burung-burung lainnya. Menu pakan yang dibutuhkan burung Parkit pada umumnya ada 2 jenis, yaitu biji-bijian (biji juwawut, milet), dan jagung muda. Tetapi kendala utama dalam memulai beternak burung parkit adalah burung tersebut teramat rentan mengalami stress yang berakibat sakit dan kematian. Untuk itu diperlukan penanganan preventif yaitu dengan melihat factor psikologis burung. Burung Parkit terbiasa hidup di alam dengan berkelompok/pack. Dan tentunya sifat bawaan alami ini harus sedikit banyak kita adopsi ke dalam proses pembudidayaan burung parkit dalam sangkar/kandang. Hal-hal (tips) yang perlu diperhatikan untuk menghindari timbulnya sifat stress pada burung Parkit :
    # Persiapkan dahulu sangkarnya dengan ukuran yang agak besar dari standartnya beserta kotak tempat bertelurnya. Juga usahakan sangkar tersebut ditempatkan di tempat yang tenang, terbebas dari gangguan binatang-binatang yang menyebabkan burung tidak nyaman. Sebaiknya di awal pembudidayaan burung usahakan memiliki 2 pasang burung, dan ukuran sangkarnya kurang lebih : panjang 100 cm, tinggi 100 cm, lebar 70 cm dan terdapat 2 kotak tempat bertelur yang terbuat dari kayu yang agak keras yang didalamnya diisi bekas gergajian kayu. Bila kita terpaksa hanya mempunyai sangkar dengan ukuran standart, yaitu seperti yang sudah ada di pasaran,
    dengan sepasang burung yang kita tangkarkan, maka sangkar tersebut sebaiknya kita tempatkan di tempat yang tenang. Sangkar bisa juga kita buat besar beralaskan langsung ke tanah.
    # Usahakan untuk memiliki bibit indukan yang sehat dengan cirri-ciri : sinar matanya terang/bening (tidak sayu), dubur bersih, dan sayap dan kaki kondisinya baik, serta usahakan juga berbeda-beda warna.
    # Persiapkan pakan yang memadai dengan air matang yang selalu diganti maksimal 2 hari sekali. Juga sediakan asinan dan pasir halus untuk memperlancar system pencernaan burung.
    # Kebersihan sangkar harus diperhatikan, maksimal kandang/kotoran burung dibersihkan 2 hari sekali. Hindari sangkar dari terkena sinar matahari langung secara keseluruhan, bila memungkinkan 25% saja terkena sinar matahari dengan catatan sinar tersebut tidak langsung mengenai kotak tempat bertelur.
    Demikian ulasan bagian ke II tentang penangkaran/pembudidayaan burung parkit. Semoga wacana diatas bisa bermanfaat bagi para penagkar. Dalam beternak burung Parkit diperlukan do’a, ketlatenan dan kesabaran. Lebih kurang ulasan diatas saya mohon ma’af dan semoga berhasil dan sukses.. amin.
     
Share this Article now on :
ARTIKEL YANG BERHUBUNGAN :


1 komentar:

bersama mas dwi mencari ilmu yukk mengatakan...

kjnjn jnjnn jn

:X ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} :)] ~x( :-t b-( :-L x( =))

Posting Komentar